Upaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan anak usia dini (PAUD) kembali diperkuat oleh Pemerintah Kabupaten Sintang. Selasa pagi (18/11/2025), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus, secara resmi membuka kegiatan Penguatan Kelembagaan Pendidikan Anak Usia Dini yang mengangkat tema “Transisi PAUD Menyenangkan dan Penguatan Kemampuan Literasi Anak Usia Dini” di Aula Cahaya Bunda.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan pendidik PAUD, pengelola lembaga, serta perwakilan organisasi mitra pendidikan. Program tersebut merupakan bagian dari langkah strategis pemerintah daerah dalam mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan serta meningkatkan kompetensi pendidik dalam menumbuhkan kemampuan literasi dasar sejak usia dini.
Dalam sambutannya, Yustinus menegaskan bahwa masa transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar adalah fase krusial yang harus dikelola dengan tepat agar tidak menciptakan tekanan maupun beban belajar yang berlebihan bagi anak.
“Transisi PAUD ke SD bukan tentang mengejar kemampuan baca tulis hitung secara instan, tetapi memastikan bahwa anak merasa aman, nyaman, dan percaya diri ketika memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Guru harus menjadi fasilitator yang mendampingi anak sesuai tahapan perkembangannya,” ujar Yustinus di hadapan para peserta.
Ia juga menyoroti pentingnya literasi sebagai fondasi pembelajaran sepanjang hayat. Menurutnya, literasi pada anak usia dini tidak terbatas pada membaca teks, tetapi juga kemampuan berbahasa, berkomunikasi, mengenali simbol, hingga keterampilan memahami lingkungan sekitar.
“Jika literasi dasar diperkuat sejak dini, maka anak akan memiliki kesiapan belajar yang lebih baik di jenjang berikutnya. Inilah yang ingin kita bangun melalui kegiatan hari ini,” tambahnya.
Selain memberikan arahan kebijakan, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, praktisi PAUD, serta perwakilan lembaga mitra yang membahas metode pembelajaran menyenangkan, manajemen lembaga PAUD, hingga teknik stimulasi literasi sesuai perkembangan usia anak.
Para peserta mendapatkan materi terkait konsep transisi yang ramah anak, implementasi kurikulum merdeka untuk satuan PAUD, serta strategi meningkatkan kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan lingkungan sekitar agar proses pembelajaran lebih efektif dan menyenangkan.
Suasana kegiatan berlangsung interaktif. Para pendidik aktif berbagi pengalaman mengenai tantangan dalam penerapan transisi PAUD–SD, seperti perbedaan kesiapan anak, harapan orang tua yang terlalu tinggi, hingga keterbatasan sarana belajar. Diskusi ini menjadi wadah penting untuk memperkuat sinergi antar lembaga PAUD di Kabupaten Sintang.
Yustinus berharap kegiatan penguatan kelembagaan PAUD ini menjadi momentum untuk membangun ekosistem pendidikan yang lebih kokoh dan berkualitas. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terus mendukung penguatan kapasitas pendidik serta memastikan seluruh lembaga PAUD di Sintang bergerak dalam arah kebijakan yang sama.
“Kita ingin semua anak di Sintang mendapatkan layanan pendidikan yang memerdekakan mereka. Pendidikan anak usia dini adalah pondasi masa depan, dan kita semua memiliki tanggung jawab untuk membuatnya terbaik,” tutupnya.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan rencana tindak lanjut berupa pendampingan ke beberapa lembaga PAUD untuk memastikan implementasi penguatan literasi dan transisi menyenangkan berjalan optimal

